Jumat, 14 Oktober 2016

Term of Reference (ToR)

SAYEMBARA PENULISAN ARTIKEL
 “Pesantren Menjawab”
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional
yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pesantren Jawa Timur


A. Latar Belakang
Gelombang ilmu pengetahuan dan teknologi telah memaksa pesantren untuk menjawab  pertanyaan yang klise terkait apa sumbangsih pesantren untuk negeri ini, sehingga mau tidak mau atas respon zaman yang terus berubah dan tuntutan masyarakat yang bermacam-macam, maka perlu kiranya ada letupan kecil sebagai pemantik kebangkitan pesantren secara holistik (menyeluruh). Tanpa sadar diketahui oleh khalayak karena minimnya publikasi (pesantren) baik dari internal lembaga maupun dari pemerintah (terkait pengembangan pendidikan non formal) pesantren sebenarnya sudah banyak memberikan sumbangsih pembangun sumberdaya manusia yang berdaya saing, dalam berbagai level. Cukup membahagiakan bagi kita (kalangan santri) atas keputusan Presiden Ir.H. Joko Widodo pada tahun 2015 yang telah  menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri nasional.

Oleh karena itu, berbagai lembaga pesantren turut merayakan hari santri tersebut dengan caranya masing-masing. Kini mereka giat melakukan ikhtiar untuk mereformasi atau memperbaiki kualitas (baik fisik maupun non fisik) sebagai bentuk gerakan “Bom Santri”, meminjam istilah Prof. Dr. Nurcholis Madjid tentang “Bom Sarjana Muslim” bahwa menurut beliau Indoneisa akan maju dengan banyaknya jumlah intelektual muda yang mengusung pembaharuan pemikiran dari lorong-lorong universitas tempat mereka menimba ilmu. Sekarang mari kita mencoba menekan dan memutar arah dari “Bom Sarjana Muslim” menjadi “Bom Santri”. Bagaimana ? yaitu dengan upaya sekuat tenaga menggerakkan secara massal pesantren untuk memunculkan berbagai macam praktik baik (good practice) dan inovasi segala kegiatan pemberdayaan santri; mendorong santri untuk berkarya dalam bidang apapun, memperkuat kembali kekebalan ekonomi yang sudah diterapkan di dalam pesantren supaya melibatkan masyarakat sekitar, mengelola informasi dan teknologi yang hari ini deras masuk dalam keseharian agar dijadikan alat publikasi dan pengembangan kepesantrenan.

Terminologi inovasi dan good practice sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Konsep inovasi secara umum dianggap merepresentasikan sebuah langkah perubahan bagi organisasi atau lembaga publik. Oleh karena itu inovasi diidentikkan dengan sesuatu yang baru yang menunjukkan kinerja lebih baik daripada pola-pola lama (Lynn, 1997;  Zegans, 1997;  Alburry, 2003).
Sementara konsep good practice secara sederhana dimaknai sebagai penerapan gagasan yang berhasil membawa dampak bagi perbaikan penyelenggaraan organisasi atau lembaga publik serta dapat mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Berdasarkan latar belakang di atas, Pusat Studi Pesantren (PSP) Jawa Timur bersama-sama dengan PP LAKPESDAM NU beserta Jaringan Santri dan Pemuda Nahdliyin (Jaspena) mengadakan sayembara penulisan artikel berbasis penelitian lapangan dengan tema “Pesantren Menjawab”. Sayembara ini diharapkan mampu menarik minat para santri/pengurus pesantren yang ingin mempromosikan pesantren atau Kiai/Pengasuh pesantrennya, dalam mendokumentasikan dan menyebarluaskan gagasan inovasi atau good practice, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain.

B. Tujuan
Penyelenggaraan sayembara penulisan artikel ini bertujuan:
1. Mengidentifikasi dan menggali gagasan-gagasan inovatif serta praktik-praktik yang terbukti mampu menjadi solusi atas persoalan penyelenggaraan dan pengembangan pesantren,
2. Menyediakan sumber inspirasi bagi pesantren-pesantren lain untuk melakukan perbaikan tatakelola pesantren,
3. Mendorong penyebarluasan gagasan inovatif dan solutif dalam inovasi dan pengelolaan pesantren,
4. Memberikan apresiasi terhadap pesantren yang mampu melahirkan inovasi dan good practice yang kemudian menjadi ciri khas pesantren tersebut.

C. Output
Output kegiatan ini berupa artikel yang ditulis sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh panitia. Adapun ketentuan penulisan bisa dilihat dalam bagian lampiran (panduan penulisan).

D. Tema Artikel
Sayembara penulisan artikel ini mengambil tema umum “Pesantren Menjawab”. Dari tema tersebut para peserta dapat memilih salah satu fokus inovasi/good practice ataupun ciri khas pesantren.

1. Daftar Topik Artikel
Peserta dapat memilih satu dari beberapa topik yang telah ditawarkan oleh panitia sebagai berikut di bawah ini. Atau boleh memakai topik lain yang dianggap menjadi ciri khas pesantren terkait.

1.       Inisiasi Ekonomi Kreatif
Inisiasi Ekonomi Kreatif dimaksudkan untuk memenuhi standar kebutuhan hidup serta pengembangan industri lokal kreatif. Dukungan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penguatan ekonomi dalam pusaran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bahkan beberapa Pesantren telah melakukan terobosan untuk memberi dukungan usaha kreatif mulai dari santri sampai alumni yang tersebar di berbagai daerah. Melalui sayembara ini diharapkan teridentifikasi praktik baik ataupun inovasi terkait dengan dukungan terhadap penguatan ekonomi dalam pusaran MEA di Indonesia.

2.      Konsentrasi Pengembangan Kitab Kuning
Konsenttrasi Pengembangan Kitab Kuning dimaksudkan untuk membahas tentang pengembangan dan pembaharuan terkait kitab klasik (kitab kuning) yang sudah menjadi warisan dan mendarah daging dalam sendi-sendi pesantren (terutama salaf). Ada kemungkinan yang besar dan belum terpublikasikan bahwa ada teknik-teknik baru dalam upaya pembelajaran kitab kuning tersebut, baik tentang huruf pegon maupun perihal inovasi yang mengelilingi kitab kuning. Praktik-praktik baik dan inovasi
diharapkan muncul untuk mendukung pelestarian warisan ulama’ terdahulu.

3.      Markaz Bahasa
Markaz Bahasa dimaksudkan adalah sebuah konsentrasi dalam bidang bahasa asing tertentu, misal pesantren tersebut sangat fokus dalam praktik penguasaan dan pengembangan bahasa. Pesantren sebagai lembaga yang komplit baik wawasan keagamaan, akhlak, motivasi dan kemandirian hidup, juga merupakan bi’ah lughowi (lingkungan berbahasa) yang baik. Penerapan Markaz Bahasa diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses maupun mutu lulusan pesantren guna memasuki zona internasional.

4.       Distribusi Santri Proporsional
Distribusi santri telah menjadi bagian integral dalam penguatan sektor pendidikan agar
mendapat perhatian serius dari Pesantren. Hal ini mengingat masih banyak
ketimpangan ketersediaan tenaga yang multidisipliner terutama di daerah terpencil dan tidak tersedianya publikasi atas santri yang secara serius dan mendalam menekuni salah satu bidang profesi. Melalui sayembara ini diharapkan teridentifikasi strategi-strategi dan terobosan pesantren yang berkaitan dengan distribusi santri yang lebih proporsional.

E. Ketentuan Pelaksanaan
ü  Sayembara terbuka bagi individu atau tim dengan anggota 2-3 orang.
ü  Peserta mengirimkan artikel disertai dengan biodata lengkap (lampiran) kepada panitia melalui e-mail: pspjawatimur@gmail.com .
Judul e-mail: sayembara pesantren menjawab_nama peserta
ü  Artikel yang dikirimkan adalah artikel yang belum pernah dipublikasikan.
ü  Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu artikel dengan topik yang berbeda.
ü  Panitia akan menseleksi calon-calon artikel terpilih (short list) berdasarkan hasil
review tim reviewer yang ditunjuk panitia.
ü  Peserta yang masuk dalam daftar calon pemenang (short list) harus melakukan revisi
artikel berdasarkan masukan dari tim reviewer.
ü  Pemberian hadiah akan dilakukan setelah peserta dinyatakan sebagai pemenang
hadiah.
ü  Panitia berhak mempublikasikan karya tulis pemenang sayembara.
ü  Keputusan Panitia atas pemenang sayembara bersifat final dan mengikat.

F. Jadwal Pelaksanaan
Pembukaan pendaftaran 25 September 2016
Batas akhir penyerahan artikel 30 Oktober 2016
Pengumuman Shortlist 6 Nopember 2016
Final Report 8 Nopember 2016
Pengumuman pemenang 10 Nopember 2016

G. Skema Pemenang
Panitia menyediakan 20 paket hadiah, bagi peserta yang dinyatakan sebagai pemenang. Ketentuan pemberian hadiah akan diikat melalui kontrak tertulis antara pemenang dan panitia. Naskah terpilih (pemenang) akan dipublikasikan oleh panitia, hak cipta atas karya tetap menjadi milik peserta.

H. Panduan Penulisan Artikel
Penulisan artikel harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan panitia, baik substansi maupun susunan dan jumlah katanya. Adapun ketentuan-ketentuan tersebut seperti di bawah ini:

Ringkasan (300-500 kata)
Ringkasan berisi uraian singkat dan jelas. Adapun poin yang harus dicantumkan dalam ringkasan antara lain:
·         Bagaimana pesantren atau Kiai/Pengasuh tersebut berdiri atau hadir serta tantangannya?
·         Apa tujuan berdirinya pesantren tersebut?
·         Bagaimana gagasan inovasi tersebut bekerja?
·         Siapa inisiatornya? Atau siapa pihak utama yang terlibat?
·         Apa perubahan utama yang dihasilkan?
·         Siapa yang paling memperoleh manfaat?
·         Adakah penghargaan yang sudah diperoleh?

I. Latar Belakang Masalah (400-500 kata)
Berisi mengenai latar belakang yang relevan dengan situasi sebelum inisiasi dilakukan,
diantaranya:
·         Apa saja persoalan utama yang dihadapi?
·         Siapa yang paling dirugikan?
·         Apa yang menyebabkan persoalan-persoalan tersebut muncul?
·         Adakah upaya untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut sebelumnya?
·         Apa kendala yang dihadapi dalam mengatasi persoalan itu selama ini?
Note: Data-data dan statistik akan sangat penting untuk menjadi justifikasi argumen

II. Inisiasi (600-700 kata)
Berisi penjelasan seputar bagaimana inisiasi tersebut berjalan, diantaranya:
·         Siapa inisiator dari inisiatif ini, apa latar belakangnya, apa tujuan atau motifnya?
Apa basis sumberdaya yang dimilikinya? (Misal, jaringan, legitimasi politik,
legitimasi sosial, finansial, sarana-prasarana, leadership, profil pesantren)
·         Kapan inisiatif ini muncul? Dan apa yang memicu munculnya inisiatif ini?
·         Bagaimana proses konsolidasi gagasan dilakukan? Strategi konsolidasi apa yang
diterapkan? Siapa saja pihak-pihak yang pertama kali dilibatkan?
·         Apa kendala yang dihadapi dalam fase ini dan bagaimana kendala tersebut diatasi?
·         Apa tujuan dari inisiasi tersebut? Bagaimana tujuan itu dirumuskan (teknokratis,
partisipatif, politis, dan sebagainya)

III. Implementasi (1000-1250 kata)
Berisi penjelasan terkait bagaimana inovasi tersebut diimplementasikan, diantaranya:
·         Seperti apa desain implementasinya? (Siapa melakukan apa? Siapa memperolehapa?)
·         Dari mana dan bagaimana dukungan anggaran, SDM, dan fasilitas penunjang lainnya  diperoleh?
·         Bagaimana dinamika proses implementasi? (pro kontra, faktor pendukung dan penghambat)
·         Bagaimana berbagai persoalan yang muncul (dalam implementasi) diselesaikan?
·         Sistem evaluasi kinerja seperti apa yang digunakan?
·         Bagaimana sistem evaluasi kinerja tersebut dijalankan?
·         Siapa yang melakukan evaluasi?
·         Bagaimana tindak lanjut hasil evaluasi tersebut?

IV. Dampak Substantif (500-750 kata)
Penjelasan dampak substantif yang dihasilkan dengan menunjukkan capaian sebelum
dan sesudah inisiasi ini dijalankan. Dampak bisa dilihat dari:
·         Dampak langsung terhadap kelompok sasaran
·         Dampak kelembagaan/institusional pesantren
·         Dampak sistemik/lingkungan yang bersifat jangka panjang
Note: Data-data dan statistik akan sangat penting untuk menjadi justifikasi argument

V. Institusionalisasi dan Tantangan (500-750 kata)
Uraian seputar pelembagaan yang telah dilakukan, seperti:
·         Apa bentuk pelembagaan dan bagaimana prosesnya? (jelaskan poin-poin kunci
yang menyangkut strategi pelembagaan inovasi misalnya, regulasi dan mekanisme
sosial)
·         Apa tantangan yang dihadapi bagi pengembangan inisiatif ini, misalnya dari sisi
dukungan SDM, kepemimpinan, anggaran, kebijakan, sistem, dan dukungan
masyarakat.

VI. Lesson Learned (250-300 kata)
Bagian ini semacam poin pembelajaran penting yang bisa dipetik dari inovasi ini. Sehingga
deskripsinya seputar poin-poin pembelajaran mulai dari proses inisiasi, implementasi,
evaluasi dan institusionalisasi.

VII. Peluang Replikasi (200-300 kata)
Peluang replikasi memuat seputar bagaimana inisiatif ini dapat diterapkan di daerah pesantren lain.
·         Apa saja prasyarat kunci yang diperlukan untuk replikasi?
·         Bagaimana peluang untuk direplikasi di pesantren lain?
·          Apa saja instrumen yang tersedia bagi proses replikasi, misalnya: SDM pengurus,
referensi, contoh SOP, dll.

Referensi
Tuliskan semua referensi (buku, jurnal, laporan kegiatan, atau pun buku data statistik) yang
digunakan dalam tulisan ini.

Narasumber
Sebutkan narasumber yang telah diwawancarai, berikut dengan tanggal dan waktu
wawancara. Contoh: KH. Abdul Jalil, Pengasuh Pondok Pesantren Al Kamal (Wawancara pukul 12:00 tanggal 1 Oktober 2016).

PANITIA SAYEMBARA PENULISAN ARTIKEL
Pusat Studi Pesantren (PSP) Jawa Timur
               Ketua Panitia                                                                        Direktur PSP Jawa Timur




        Fathul H. Panatapraja                                                             Ahsani Fatchur Rahman
                                                                    Mengetahui,      
Direktur Pusat Studi Pesantren





Achmad Ubaidillah, S.Hum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar