Term of Reference (ToR)
SAYEMBARA PENULISAN ARTIKEL
“Pesantren Menjawab”
Dalam rangka memperingati Hari Santri
Nasional
yang diselenggarakan oleh Pusat Studi
Pesantren Jawa Timur
A. Latar Belakang
Gelombang ilmu pengetahuan dan teknologi telah memaksa pesantren
untuk menjawab pertanyaan yang klise terkait
apa sumbangsih pesantren untuk negeri ini, sehingga mau tidak mau atas respon
zaman yang terus berubah
dan tuntutan masyarakat yang
bermacam-macam, maka perlu kiranya ada letupan kecil sebagai pemantik
kebangkitan pesantren secara holistik (menyeluruh). Tanpa sadar diketahui oleh
khalayak karena minimnya publikasi (pesantren) baik dari internal lembaga
maupun dari pemerintah (terkait pengembangan pendidikan non formal) pesantren
sebenarnya sudah banyak memberikan sumbangsih pembangun sumberdaya manusia yang
berdaya saing, dalam berbagai level. Cukup membahagiakan bagi kita (kalangan
santri) atas keputusan Presiden Ir.H. Joko Widodo pada tahun 2015 yang
telah menetapkan tanggal 22 Oktober
sebagai Hari Santri nasional.
Oleh karena itu, berbagai lembaga pesantren turut merayakan hari santri tersebut dengan
caranya masing-masing. Kini mereka giat melakukan ikhtiar untuk mereformasi
atau memperbaiki kualitas (baik fisik maupun non fisik) sebagai bentuk gerakan
“Bom Santri”, meminjam istilah Prof. Dr. Nurcholis Madjid tentang “Bom Sarjana
Muslim” bahwa menurut beliau Indoneisa akan maju dengan banyaknya jumlah
intelektual muda yang mengusung pembaharuan pemikiran dari lorong-lorong
universitas tempat mereka menimba ilmu. Sekarang mari kita mencoba menekan dan
memutar arah dari “Bom Sarjana Muslim” menjadi “Bom Santri”. Bagaimana ? yaitu
dengan upaya sekuat tenaga menggerakkan secara massal pesantren untuk memunculkan
berbagai macam praktik baik (good practice) dan inovasi segala kegiatan
pemberdayaan santri; mendorong santri untuk berkarya dalam bidang apapun,
memperkuat kembali kekebalan ekonomi yang sudah diterapkan di dalam pesantren
supaya melibatkan masyarakat sekitar, mengelola informasi dan teknologi yang
hari ini deras masuk dalam keseharian agar dijadikan alat publikasi dan
pengembangan kepesantrenan.
Terminologi inovasi dan good practice sebenarnya memiliki
makna yang berbeda. Konsep inovasi secara umum dianggap merepresentasikan
sebuah langkah perubahan bagi organisasi atau lembaga publik. Oleh karena itu
inovasi diidentikkan dengan sesuatu yang baru yang menunjukkan kinerja lebih
baik daripada pola-pola lama (Lynn, 1997;
Zegans, 1997; Alburry, 2003).
Sementara konsep good practice secara sederhana dimaknai
sebagai penerapan gagasan yang berhasil membawa dampak bagi perbaikan
penyelenggaraan organisasi atau lembaga publik serta dapat mendorong pembangunan
yang berkelanjutan.
Berdasarkan latar belakang di atas,
Pusat Studi Pesantren (PSP) Jawa Timur bersama-sama dengan PP LAKPESDAM NU beserta
Jaringan Santri dan Pemuda Nahdliyin (Jaspena) mengadakan sayembara penulisan
artikel berbasis penelitian lapangan dengan tema “Pesantren Menjawab”.
Sayembara ini diharapkan mampu menarik minat para santri/pengurus pesantren
yang ingin mempromosikan pesantren atau Kiai/Pengasuh pesantrennya, dalam
mendokumentasikan dan menyebarluaskan gagasan inovasi atau good practice,
sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain.
B. Tujuan
Penyelenggaraan sayembara penulisan artikel ini bertujuan:
1. Mengidentifikasi dan menggali gagasan-gagasan inovatif serta
praktik-praktik yang terbukti mampu menjadi solusi atas persoalan
penyelenggaraan dan pengembangan pesantren,
2. Menyediakan sumber inspirasi bagi pesantren-pesantren lain
untuk melakukan perbaikan tatakelola pesantren,
3. Mendorong penyebarluasan gagasan inovatif dan solutif dalam
inovasi dan pengelolaan pesantren,
4. Memberikan apresiasi terhadap pesantren yang mampu melahirkan
inovasi dan good practice yang kemudian menjadi ciri khas pesantren
tersebut.
C. Output
Output kegiatan ini berupa artikel yang ditulis sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh panitia. Adapun ketentuan penulisan bisa dilihat dalam bagian lampiran (panduan penulisan).
Output kegiatan ini berupa artikel yang ditulis sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh panitia. Adapun ketentuan penulisan bisa dilihat dalam bagian lampiran (panduan penulisan).
D. Tema Artikel
Sayembara penulisan artikel ini mengambil tema umum “Pesantren
Menjawab”. Dari tema tersebut para peserta dapat memilih salah satu fokus
inovasi/good practice ataupun ciri khas pesantren.
1. Daftar Topik Artikel
Peserta dapat memilih satu dari beberapa topik yang telah ditawarkan oleh
panitia sebagai berikut di bawah ini. Atau boleh memakai topik lain yang dianggap
menjadi ciri khas pesantren terkait.
1.
Inisiasi
Ekonomi Kreatif
Inisiasi
Ekonomi Kreatif dimaksudkan untuk memenuhi standar kebutuhan hidup serta
pengembangan industri lokal kreatif. Dukungan pemerintah untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya penguatan ekonomi dalam pusaran Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). Bahkan beberapa Pesantren telah melakukan terobosan untuk
memberi dukungan usaha kreatif mulai dari santri sampai alumni yang tersebar di
berbagai daerah. Melalui sayembara ini diharapkan teridentifikasi praktik baik
ataupun inovasi terkait dengan dukungan terhadap penguatan ekonomi dalam
pusaran MEA di Indonesia.
2.
Konsentrasi
Pengembangan Kitab Kuning
Konsenttrasi
Pengembangan Kitab Kuning dimaksudkan untuk membahas tentang pengembangan dan
pembaharuan terkait kitab klasik (kitab kuning) yang sudah menjadi warisan dan
mendarah daging dalam sendi-sendi pesantren (terutama salaf). Ada kemungkinan
yang besar dan belum terpublikasikan bahwa ada teknik-teknik baru dalam upaya
pembelajaran kitab kuning tersebut, baik tentang huruf pegon maupun perihal
inovasi yang mengelilingi kitab kuning. Praktik-praktik baik dan inovasi
diharapkan muncul untuk mendukung pelestarian warisan ulama’ terdahulu.
diharapkan muncul untuk mendukung pelestarian warisan ulama’ terdahulu.
3.
Markaz
Bahasa
Markaz Bahasa
dimaksudkan adalah sebuah konsentrasi dalam bidang bahasa asing tertentu, misal
pesantren tersebut sangat fokus dalam praktik penguasaan dan pengembangan
bahasa. Pesantren sebagai lembaga yang komplit baik wawasan keagamaan, akhlak,
motivasi dan kemandirian hidup, juga merupakan bi’ah lughowi (lingkungan
berbahasa) yang baik. Penerapan Markaz Bahasa diharapkan dapat meningkatkan
kualitas proses maupun mutu lulusan pesantren guna memasuki zona internasional.
4.
Distribusi
Santri Proporsional
Distribusi santri telah menjadi
bagian integral dalam penguatan sektor pendidikan agar
mendapat perhatian serius dari Pesantren. Hal ini mengingat masih banyak
ketimpangan ketersediaan tenaga yang multidisipliner terutama di daerah terpencil dan tidak tersedianya publikasi atas santri yang secara serius dan mendalam menekuni salah satu bidang profesi. Melalui sayembara ini diharapkan teridentifikasi strategi-strategi dan terobosan pesantren yang berkaitan dengan distribusi santri yang lebih proporsional.
mendapat perhatian serius dari Pesantren. Hal ini mengingat masih banyak
ketimpangan ketersediaan tenaga yang multidisipliner terutama di daerah terpencil dan tidak tersedianya publikasi atas santri yang secara serius dan mendalam menekuni salah satu bidang profesi. Melalui sayembara ini diharapkan teridentifikasi strategi-strategi dan terobosan pesantren yang berkaitan dengan distribusi santri yang lebih proporsional.
E. Ketentuan Pelaksanaan
ü Sayembara terbuka bagi individu atau
tim dengan anggota 2-3 orang.
ü Peserta mengirimkan artikel disertai
dengan biodata lengkap (lampiran) kepada panitia melalui e-mail: pspjawatimur@gmail.com .
Judul e-mail: sayembara pesantren
menjawab_nama peserta
ü Artikel yang dikirimkan adalah
artikel yang belum pernah dipublikasikan.
ü Peserta dapat mengirimkan lebih dari
satu artikel dengan topik yang berbeda.
ü Panitia akan menseleksi calon-calon
artikel terpilih (short list)
berdasarkan hasil
review tim reviewer yang ditunjuk panitia.
review tim reviewer yang ditunjuk panitia.
ü Peserta yang masuk dalam daftar
calon pemenang (short
list) harus melakukan revisi
artikel berdasarkan masukan dari tim reviewer.
artikel berdasarkan masukan dari tim reviewer.
ü Pemberian hadiah akan dilakukan
setelah peserta dinyatakan sebagai pemenang
hadiah.
hadiah.
ü Panitia berhak mempublikasikan karya
tulis pemenang sayembara.
ü Keputusan Panitia atas pemenang
sayembara bersifat final dan mengikat.
F. Jadwal Pelaksanaan
Pembukaan pendaftaran 25 September 2016
Batas akhir penyerahan artikel 30 Oktober 2016
Pengumuman Shortlist 6 Nopember 2016
Final Report 8 Nopember 2016
Pengumuman pemenang 10 Nopember 2016
G. Skema Pemenang
Panitia menyediakan 20 paket hadiah, bagi peserta yang dinyatakan
sebagai pemenang. Ketentuan pemberian hadiah akan diikat melalui kontrak
tertulis antara pemenang dan panitia. Naskah terpilih (pemenang) akan
dipublikasikan oleh panitia, hak cipta atas karya tetap menjadi milik peserta.
H. Panduan
Penulisan Artikel
Penulisan artikel harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan
panitia, baik substansi maupun susunan dan jumlah katanya. Adapun ketentuan-ketentuan
tersebut seperti di bawah ini:
Ringkasan (300-500 kata)
Ringkasan berisi uraian singkat dan jelas. Adapun poin yang harus
dicantumkan dalam ringkasan antara lain:
·
Bagaimana
pesantren atau Kiai/Pengasuh tersebut berdiri atau hadir serta tantangannya?
·
Apa
tujuan berdirinya pesantren tersebut?
·
Bagaimana
gagasan inovasi tersebut bekerja?
·
Siapa
inisiatornya? Atau siapa pihak utama yang terlibat?
·
Apa
perubahan utama yang dihasilkan?
·
Siapa
yang paling memperoleh manfaat?
·
Adakah
penghargaan yang sudah diperoleh?
I. Latar Belakang Masalah (400-500
kata)
Berisi mengenai latar belakang yang
relevan dengan situasi sebelum inisiasi dilakukan,
diantaranya:
diantaranya:
·
Apa saja
persoalan utama yang dihadapi?
·
Siapa
yang paling dirugikan?
·
Apa yang
menyebabkan persoalan-persoalan tersebut muncul?
·
Adakah
upaya untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut sebelumnya?
·
Apa
kendala yang dihadapi dalam mengatasi persoalan itu selama ini?
Note: Data-data dan statistik akan
sangat penting untuk menjadi justifikasi argumen
II. Inisiasi (600-700 kata)
Berisi penjelasan seputar bagaimana inisiasi tersebut berjalan,
diantaranya:
·
Siapa
inisiator dari inisiatif ini, apa latar belakangnya, apa tujuan atau motifnya?
Apa basis sumberdaya yang dimilikinya? (Misal, jaringan, legitimasi politik,
legitimasi sosial, finansial, sarana-prasarana, leadership, profil pesantren)
Apa basis sumberdaya yang dimilikinya? (Misal, jaringan, legitimasi politik,
legitimasi sosial, finansial, sarana-prasarana, leadership, profil pesantren)
·
Kapan
inisiatif ini muncul? Dan apa yang memicu munculnya inisiatif ini?
·
Bagaimana
proses konsolidasi gagasan dilakukan? Strategi konsolidasi apa yang
diterapkan? Siapa saja pihak-pihak yang pertama kali dilibatkan?
diterapkan? Siapa saja pihak-pihak yang pertama kali dilibatkan?
·
Apa
kendala yang dihadapi dalam fase ini dan bagaimana kendala tersebut diatasi?
·
Apa
tujuan dari inisiasi tersebut? Bagaimana tujuan itu dirumuskan (teknokratis,
partisipatif, politis, dan sebagainya)
partisipatif, politis, dan sebagainya)
III. Implementasi (1000-1250 kata)
Berisi penjelasan terkait bagaimana
inovasi tersebut diimplementasikan, diantaranya:
·
Seperti
apa desain implementasinya? (Siapa melakukan apa? Siapa memperolehapa?)
·
Dari
mana dan bagaimana dukungan anggaran, SDM, dan fasilitas penunjang lainnya diperoleh?
·
Bagaimana
dinamika proses implementasi? (pro kontra, faktor pendukung dan penghambat)
·
Bagaimana
berbagai persoalan yang muncul (dalam implementasi) diselesaikan?
·
Sistem
evaluasi kinerja seperti apa yang digunakan?
·
Bagaimana
sistem evaluasi kinerja tersebut dijalankan?
·
Siapa
yang melakukan evaluasi?
·
Bagaimana
tindak lanjut hasil evaluasi tersebut?
IV. Dampak Substantif (500-750 kata)
Penjelasan dampak substantif yang
dihasilkan dengan menunjukkan capaian sebelum
dan sesudah inisiasi ini dijalankan. Dampak bisa dilihat dari:
dan sesudah inisiasi ini dijalankan. Dampak bisa dilihat dari:
·
Dampak
langsung terhadap kelompok sasaran
·
Dampak
kelembagaan/institusional pesantren
·
Dampak
sistemik/lingkungan yang bersifat jangka panjang
Note: Data-data dan statistik akan
sangat penting untuk menjadi justifikasi argument
V. Institusionalisasi dan Tantangan (500-750 kata)
Uraian seputar pelembagaan yang telah dilakukan, seperti:
·
Apa
bentuk pelembagaan dan bagaimana prosesnya? (jelaskan poin-poin kunci
yang menyangkut strategi pelembagaan inovasi misalnya, regulasi dan mekanisme
sosial)
yang menyangkut strategi pelembagaan inovasi misalnya, regulasi dan mekanisme
sosial)
·
Apa
tantangan yang dihadapi bagi pengembangan inisiatif ini, misalnya dari sisi
dukungan SDM, kepemimpinan, anggaran, kebijakan, sistem, dan dukungan
masyarakat.
dukungan SDM, kepemimpinan, anggaran, kebijakan, sistem, dan dukungan
masyarakat.
VI. Lesson Learned (250-300 kata)
Bagian ini semacam poin pembelajaran penting yang bisa dipetik
dari inovasi ini. Sehingga
deskripsinya seputar poin-poin pembelajaran mulai dari proses inisiasi, implementasi,
evaluasi dan institusionalisasi.
deskripsinya seputar poin-poin pembelajaran mulai dari proses inisiasi, implementasi,
evaluasi dan institusionalisasi.
VII. Peluang Replikasi (200-300 kata)
Peluang replikasi memuat seputar bagaimana inisiatif ini dapat
diterapkan di daerah pesantren lain.
·
Apa saja
prasyarat kunci yang diperlukan untuk replikasi?
·
Bagaimana
peluang untuk direplikasi di pesantren lain?
·
Apa saja instrumen yang tersedia bagi proses
replikasi, misalnya: SDM pengurus,
referensi, contoh SOP, dll.
referensi, contoh SOP, dll.
Referensi
Tuliskan semua referensi (buku, jurnal, laporan kegiatan, atau pun buku data statistik) yang
digunakan dalam tulisan ini.
Tuliskan semua referensi (buku, jurnal, laporan kegiatan, atau pun buku data statistik) yang
digunakan dalam tulisan ini.
Narasumber
Sebutkan narasumber yang telah diwawancarai, berikut dengan tanggal dan waktu
wawancara. Contoh: KH. Abdul Jalil, Pengasuh Pondok Pesantren Al Kamal (Wawancara pukul 12:00 tanggal 1 Oktober 2016).
Sebutkan narasumber yang telah diwawancarai, berikut dengan tanggal dan waktu
wawancara. Contoh: KH. Abdul Jalil, Pengasuh Pondok Pesantren Al Kamal (Wawancara pukul 12:00 tanggal 1 Oktober 2016).
PANITIA SAYEMBARA
PENULISAN ARTIKEL
Pusat Studi Pesantren (PSP) Jawa Timur
Ketua Panitia Direktur
PSP Jawa Timur
Fathul H. Panatapraja Ahsani Fatchur Rahman
Mengetahui,
Direktur Pusat Studi Pesantren
Tidak ada komentar:
Posting Komentar