Senin, 17 Oktober 2016

Fadhil-ku

Fadhilku
Oleh: Nuril Auliah Fadha
Perkenalanku dengan Fadhil dimulai ketika aku duduk di bangku kelas 1 smk. Iya. Perkenalan yang cukup singkat. Awal kita ketemu dan saling mengenal tanggal 20 agustus. 23 agustus dia menjatuhkan cintanya kepadaku. Cukup singkat memang perkenalan kita namun dalam 3 hari itu kita sedikit banyak telah saling mengenal.
3 hari setelah hari jadian kita dia berkata "aku mau main ke rumahmu malam ini" ucapnya. Aduh perasaanku bercampur aduk antara senang bingung, deg-degan berpadu di hati dan otakku. Maklumlah pertama kalinya ada cowok main ke rumah.
Hari berganti hari bulan berganti bulan. Kita mengenal lebih dekat. Kita saling mengenal lebih jauh. Memang sebuah hubungan tidak selalu berjalan mulus. Banyak halangan dan rintangan di hubungan kita. Namun, kita berusaha sebisa mungkin untuk saling mempertahankan.
Pernah ada orang ketiga yang masuk ke dalam hubungan kita. Sebut saja namanya Fatma. Dia adalah teman dekatku. Bahkan dia adalah teman curhatku. Awalnya aku tak mengira bahwa Fatma juga ada rasa dengan kekasihku. Berusaha aku ikhlaskan Fadhil untuk sahabtku. Tapi entah kenapa aku tak bisa membohongi perasaanku bahwa aq benar-mencintai Fadhil. Lambat laun fatma mulai menjauh dari kehidupanku dan Fadhil. Sedang Fadhil memilih untuk kembali kepadaku.
Dari waktu ke waktu rasa sayangku ke Fadhil semakin dalam. Entah apa yang membuatku sesayang ini kepadanya hingga di alam mimpikupun dia selalu hadir. Dalam hatiku berkata "di alam nyata engkau yang selalu ku rindukan. Di alam bawah sadar engkau yang selau aku perjuangakan" sehebat apa sih Fadhil  hingga membuatku jatuh cinta sedalam-dalamnya.
Aku tak pernah merasakan cinta yang sedalam ini sebelumnya. Bahkan akupun pernah di sebut ratu play girls beberapa waktu lalu. Tapi entah kenapa setelah Fadhil menjatuhkan cintanya kepadaku aku merasa dialah sosok yang membuatku senyaman ini.
Dia orang yang membuatku mengerti apa arti cinta yang sebenarnya. Dia adalah sosok yang mengajarkanku arti kesetiaan dan membuatku mengerti pentingnya setia dalam hubungan.
Terkadang aku berfikir "Tuhan inikah sosok yang engkau takdirkan untuk menemani perjalanan dari hidupku?" tapi entahlah. Takdir tuhan siapa yang tahu.
Pahit manis cerita hidup kita jalani bersama. Dari yang awalnya malu untuk sekedar saling bicara. Hingga Kita saling bersikap terbuka. Bersama kita mencari solusi untuk masalah yang di hadapi salah satu diantara kita.
Setelah lama mengenal Fadhil banyak hal yang membuatku bangga kepadanya. Salah satunya dia adalah tahfidz quran. Allah jubah kemuliaan kelak akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana janjiMu.
Di 23 April ini tepat hari jadiku dan Fadhil yang ke 8 bulan aku menulis sebuah puisi untuknya ini puisi pertama yang ku bacakan di hadapannya.
Fadhil..
Engkau bukan yang terindah tapi engkau yang terbaik
Engkau bukan sempurna tapi engkau selau ada
Engkau pengobat rindu dalam diamku
Engkau terlukis dalam lamunku
Fadhil..
Pernahkan jenuh terlintas di fikiranmu
Pernahkan rasa ragu terfikir olehmu
Fadhil..
Percayalah..
Semua adalah mimpi yang harus terjaga
Kita disatukan karena rasa yang sama
Semua karena aku, engkau, dan cinta
Terima kasih Tuhan engkau berikan kepadaku rasa cinta yang luar biasa untuk orang yang luar biasa
Puisi tersebut adalah ungkapan dari perasaanku. Puisi tersebut ku buat khusus untuknya. Setelah mendengar puisi tersebut dia menitihkan air mata. Air mata karena haru.

Dengan bertambahnya usia hubunganku dengannya semoga kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar