Pusat Studi Pesantren (PSP) adalah lembaga nirlaba yang diniatkan untuk menjadi wadah bagi proses pengkajian dunia kepesantrenan dan pengembangan pemikiran Islam secara umum, serta wadah bagi jejaring pesantren yang mengembangkan wawasan yang lebih moderat dan terbuka.
Secara umum, PSP juga diorientasikan untuk menjadi jembatan penghubung antara dunia pesantren dan dunia di luarnya, sekaligus menjadi media yang memfasilitasi proses dialog dan pencerahan untuk mengeliminir mispersepsi dan misinterpretasi publik terhadap dunia pesantren.
VISI
Mengacu pada peran strategis pesantren, maka Pusat Studi Pesantren (PSP) mengembangkan transformasi demokratik melalui dunia pesantren. Transformasi ini merujuk pada pembentukan masyarakat demokratis yang menghargai kemajemukan, kewarganegaraan, dan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
MISI
Pusat Studi Pesantren (PSP) mengemban komitmen melakukan penelitian interdisipliner yang berkaitan dengan pesantren, Islam dan demokrasi. Pusat Studi Pesantren (PSP) juga berupaya mewujudkan dan mengembangkan pelbagai aktifitas positif dan transformatif, khususnya dalam upaya menyebarkan gagasan dan pandangan mencerahkan, moderat, ramah, toleran, inklusif dan modern.
TUJUAN
Pusat Studi Pesantren bertujuan: Sebagai sarana komunikasi dan menumbuhkan ukhuwah diantara umat Islam, khususnya di kalangan masyarakat pesantren di Indonesia; Menumbuhkan dan mensosialisasikan pandangan dan sikap-sikap serta misi Islam yang mencerahkan, moderat, ramah, toleran, inklusif dan modern di kalangan masyarakat; Menumbuhkembangkan nilai-nilai perdamaian antar sesama umat manusia; Membangun jembatan penghubung menuju reintegrasi kalangan pesantren dan masyarakat sekitarnya
EMPAT ISU PRIORITAS
Terdapat empat isu prioritas yang diperjuangkan oleh PSP untuk mencapai masyarakat demokratik tersebut yaitu:
Pertama, perawatan atas kemajemukan agama, baik melalui dialog lintas iman (interfaith dialogue) maupun perlindungan atas hak-hak minoritas beragama. Agenda ini urgen sebab masyarakat demokratik membutuhkan perawatan atas kemajemukan bangsa, dengan menempatkan agama bukan sebagai sumber konflik melainkan harmoni. Tradisi moderatisme (tawazun) dan jalan tengah (tawasuth) pesantren menempatkan lembaga ini sebagai garda depan perawatan kemajemukan agama.
Kedua, deradikalisasi agama. Sebuah masyarakat demokratik membutuhkan paham keagamaan yang moderat. Hal ini terkendala manakala sebagian umat beragama memahami agama secara radikal. Deradikalisasi agama merupakan upaya moderasi pemahaman keagamaan sehingga umat beragama tidak terjebak memahami agama sebagai ideologi yang meniadakan (pemahaman) agama lain. Deradikalisasi juga meliputi pemetaan gerakan-gerakan keagamaan radikal untuk mengetahui ideologi, persebaran, rekrutmen dan perjuangan mereka.
Ketiga, kesetaraan gender. Agenda ini merupakan pengarusutamaan kesetaraan gender sebagai bagian dari pembentukan masyarakat demokratis. Kesetaraan ini tidak hanya terjadi pada wilayah ketimpangan relasi gender melainkan perlindungan hak-hak perempuan dari diskriminasi berbasis gender.
Keempat, kepedulian lingkungan. Gerakan kepedulian lingkungan merupakan wujud nyata implementasi teologi lingkungan yang perlu ditumbuhkembangkan di kalangan pesantren. Teologi lingkungan yang ditransformasikan kepada santri akan menjadi landasan teologi untuk melakukan berbagai gerakan pada level praktis di masyarakat seperti gerakan konservasi, tree plantation, kesadaran merawat lingkungan dan aktifitas lain terkait kepedulian terhadap lingkungan.
PROGRAM
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi di atas, Pusat Studi Pesantren (PSP) melaksanakan berbagai usaha yang halal dan sah dengan mengikutsertakan secara aktif organisasi yang berbasis keagamaan, antara lain:
Kampanye Islam, Perdamaian, Kemanusiaan dan Demokrasi
Pusat Studi Pesantren (PSP) memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara bangsa, budaya, agama yang memiliki perhatian dan minat terhadap perkembangan Islam dan masyarakat Muslim, khususnya perkembangan pesantren di Indonesia. Di samping itu mendukung kampanye Islam moderat dan inklusif yang cinta perdamaian.
Penerbitan dan Perpustakaan
Pusat Studi Pesantren (PSP) mendorong tersosialisasi dan terpublikasikannya gagasan-gagasan yang lahir dari kalangan masyarakat pesantren yang sarat dengan prinsip, tingkah laku dan cara pandang toleran, inklusif, moderat dan aktif melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi umat. Pusat Studi Pesantren juga telah memulai menjembatani kalangan santri untuk turut mengisi ruang publik melalui publikasi karya-karya santri melalui suarapesantren.net. Media ini adalah bagian dari upaya untuk menyuarakan moderatisme berbasis pesantren serta media alternatif di dunia cyber.
3. Membangun Database Pesantren di Indonesia
Pusat Studi Pesantren melakukan kegiatan inventarisasi dan pendataan pesantren di Indonesia serta memperoleh deskripsi mengenai gerakan masyarakat sipil di Indonesia berbasis pesantren. Berbagai infomasi tersebut dikumpulkan dan disusun menjadi database yang komprehensif.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Memberi kesempatan kepada generasi muda kaum santri untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam upaya mengembangkan kapasitas diri dan pemikiran serta pandangan ke-islam-an yang inklusif, ramah dan cinta perdamaian. Di samping itu kesempatan tersebut terbuka untuk kalangan lintas kultural, lintas bangsa dan lintas agama yang memiliki pengetahuan cukup mengenai Islam untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan dalam program besar pendidikan dan pelatihan ini dapat berbentuk Diskusi, Workshop dan Seminar.
5. Network
Pusat Studi Pesantren berupaya mendorong terbangunnya jaringan antar pesantren untuk tumbuhnya kerjasama yang produktif antar pesantren; mendorong terbangunnya komunikasi intensif antara dunia pesantren dengan elemen masyarakat lain di luarnya.